Alfredo Dwitama Soenawan dan Melisa Gunawan bimbang. Saat melihat dua tiket konser Bruno Mars “24K Magic World Tour 2018” pada 11 April di Saitama City, Jepang, dijual di sebuah toko. Saat itu mereka kebetulan sedang berada di Jepang. Setelah melaksanakan prewedding.
Tiket yang dipajang itu sebenarnya sudah atas nama orang lain. Rupanya, si pemilik tiket berhalangan sehingga dijual. “Perasaan saya benar-benar tak karuan. Ada was-was. Takut jika pas masuk arena konser nanti, petugas akan mengecek identitas si pembeli. Bisa repot kan,” tutur Melisa
Namun apa pun itu kedaannya, tawaran tersebut jelas sangat menggiurkan. Maklum, keduanya sangat menggemari Bruno Mars. Lebih-lebih dalam konser Bruno Mars sebelumnya, saat Alfredo dan Melisa belum menggelar prewedding, jadwal konser di Singapura bentrok dengan acara engagement mereka. Bukankah ini kesempatan?
Maka, begitu melihat tiket konser Bruno Mars dijual pas mereka di Jepang, mereka ibarat menemukan rezeki nomplok. Pucuk dicita ulama tiba. Sampai-sampai Melisa tidak bisa tidur memikirkannya. Sebab ada peluang besar untuk bisa mengganti kegagalan menonton konser bintang penyanyi pujaan.
Esok harinya, Alfredo dan Melisa kembali lagi ke toko. Berharap tiket itu tidak jatuh ke tangan pembeli lain. Dasar sudah rezeki. Dua tiket konser Bruno Mars itu seolah hanya menunggu mereka. Langsung deh dibeli. Dan mereka pun nekat untuk berangkat ke Saitama Super Arena, di Satama City. Tempat lokasi konser.
“Sambil berangkat ke tempat konser, kami masih dengan deg-degan. Berdoa terus semoga tak ada pengecekan tiket. Thanks God! Memang benar tak dicek. Kami lolos masuk dengan menggunakan tiket atas nama orang lain. Itu amazing,” lanjut perempuan berusia 28 tahun. Jadilah konser Bruno Mars itu memang jadi penutup yang pas dari perjalanan prewedding mereka.
Selain menggandrungi Bruno Mars, pasangan yang berpacaran sejak 2013 itu sama-sama menyukai Jepang. Alam, budaya dan tradisinya yang kuat, gemerlap lampu kota serta kemajuan teknologi di negara itu sudah lama memincut hati mereka. Tak ada negara lain selain Jepang yang mereka bayangkan sebagai tempat terkece untuk melakukan prewedding.
Saat di Jepang, penilaian mereka tak meleset. Jepang memang negara yang memenuhi aspek keindahan seluruh peradaban di dunia. Prewedding yang dilaksanakan pada April 2018 itu pun mengambil potret di beberapa lokasi ikonik. Sebuat saja Gunung fujiyama, Shibuya Crossing, Shinjuku Gyoen, Ninja Village dan Tokyo Tower. “Saya paling suka di fujiyama dan Ninja Village. Sebab, pemandangan alamnya meneduhkan mata,” kata Melisa
Selama pemotretan berlangsung, ada hal lucu yang dilalui. Saat asyik-asyiknya Melisa bersama Alfredo dan Henokh Wiranegara, fotografer, konsentrasi
melakukan pemotretan, ada gangguan kecil. Seorang pria paruh baya yang sedang mabuk mengganggu proses pemotretan.
“Maksud kami ingin mengambil foto di gang-gang kecil yang cantik di Kota Tokyo. Eh si pemabuk itu ngikutin kami terus.
Malah habis itu ngejar-ngejar kami. Ya terpaksa pemotretan harus berhenti dulu karena kami takut kenapa-kenapa,” cerita Henokh, fotografer dari All Seasons.
Selain hal lucu, ada cerita romantis. Itu terjadi ketika Alfredo memberi sebuah cincin untuk Melisa. Sebagai bentuk tanda kasih. Tentu saja, tak ada yang akan melupakan itu semua. Terlebih Melisa. Perjalanannya ke Jepang kali ini banyak memberinya hal-hal indah.
“Di awal, kami membukanya dengan melakukan prewedding romantis. Di akhir, kami menutupnya dengan menonton konser Bruno Mars yang tak ada dalam rencana sebelumnya. Lantas, siapa yang akan bisa melupakan kenangan seberkesan itu. Oh kami tidak akan,” tutup Melisa. Matanya berbinar. Senang.