Bersiasat Demi Sakura

Bertahun-tahun saling mengenal, tapi Wesley Wiarta dan Anne Christanti Mulya tak pernah saling bicara. Padahal keduanya teman di bangku SMP. Tahu-tahu Wesley dan Anne menjadi sepasang kekasih. Sehidup semati pula.

Setelah melewati masa-masa pendekatan dan pacaran sejak 2017, hubungan itu resmi dalam ikatan pernikahan pada Desember 2019. Tak hanya persiapan pesta pernikahan yang sangat mengesankan. Namun sesi pemotretan prewedding juga tak kalah istimewanya.

Memilih waktu Januari 2019, pasangan asal Surabaya ini berangkat ke Jepang untuk mengambil foto sebelum resmi menjadi suami-istri. Saat itu, bunga sakura sedang mekar dan bagus-bagusnya. Juga panorama alamnya. Gedung-gedung bersejarah dan suasana malam hari di tokyo yang romantis.

Bersama Henokh Wiranegara, fotografer, pasangan itu memilih cukup banyak lokasi. Antara lain, Shinjuku Gyoen National Garden, Asakusa temple, Lake Kawaguchi, Fujiten Snow resort dan tokyo tower. Di semua lokasi itu, salah satu fotografer andalan all Seasons itu membingkai momen kebersamaan mereka.

Selama di Jepang, Henokh melihat kedua pasangan ini memang saling perhatian satu sama lain. Anne tampak senang menyiapkan barang-barang kebutuhan kekasihnya Wesley. Begitupun sebaliknya. “hal-hal yang dilakukan mereka tanpa disengaja seperti itu ikut saya abadikan juga,” terang henokh.

Dari sekian tempat, Shinjuku Gyoen National Garden adalah tempat yang sangat berkesan bagi Wesley dan Anne. Di tempat itu, mekarnya sakura dirasa paling bagus. Cuaca pun mendukung. Di taman yang indah itu pula, Wesley dan Anne sempat bersiasat biar mendapatkan momen yang diinginkan.

Sebenarnya, Shinjuku Gyoen National Garden melarang pengunjungnya melakukan pemotetran di taman itu. Namun dengan arahan arahan Henokh, Wesley dan Anne masuk ke sana dengan menggunakan busana kasual. “Mereka saya suruh seperti pengunjung biasa biar tidak ketahuan kalau sedang prewedding,” kata Henokh.

Dalam pemotretan selama dua hari itu, Anne dan Wesley berganti busana sebanyak delapan kali. Semua disesuaikan dengan delapan spot foto yang mereka pilih. Selain gaun yang lebih disukai Anne, busana kasual memang lebih banyak dibawa. Menurut Anne, busana kasual adalah pilihan tepat untuk prewedding.

Malah bila ingin santai jalan-jalan di Jepang, ia menyarankan untuk membawa outfit kasual yang tidak membuat koper berat. “Biar mudah bepergian ke mana-mana.”. “Karena selama di Jepang akan lebih murah berpergian menggunakan kereta umum. Daripada naik taksi yang tarifnya bisa mencapai jutaa Rupiah sekali naik,’ kata Anne, memberi tips.

Lain Wesley dan Anne, lain pula Henokh. Fotografer itu terkesan di Lake Kawaguchi. Danau itu berlatar panorama Gunung Fujiyama. Untuk mendapatkan panorama tersebut, Henokh mengajak keduanya pergi ke sana pagi-pagi sekali. Sebab jika mencapai jam 10 pagi, latar Gunung Fujiyama itu sudah tidak terlihat. “Puncaknya yang berselimut putih itu istimewa,” kata Henokh.

Di Asakusa Temple, pasangan ini mendapat spot foto dengan bangunan kuil bersejarah yang megah. Dari jauh, tampak lampion raksasa dan langit sunset yang cantik. Puluhan momen berhasil diambil oleh Henokh di situ. Usai pemotretan, mereka menyempatkan mencicipi makanan yang dijual di pinggir jalanan dekat kuil. “Enak betul, kalau balik ke Jepang rasanya wajib mencoba lagi,” ujar Henokh.