Cindy Christie Ingkiriwang sudah lama mendambakan Paris. Dalam permohonannya, suatu saat ia ingin melakukan prewedding di sana. Rupanya sang pujaan hatinya, Jonathan Tejo Prawiro juga begitu. Maka, kloplah keinginan mereka.
Bersama Henokh Wiranegara, fotografer, keduanya tak perlu lagi berdebat ketika memilih Paris sebagi tempat utama lokasi pemotretan prewedding impian itu. “Sebutan “City of Love” pada kota itu membuat saya hanya mau Paris untuk membuat foto-foto sebelum menikah,” kata Cindy.
Sebagai pasangan, Cindy sebenarnya sudah lama mengenal Jonathan. Sebab kekasihnya itu tak lain adalah teman kakaknya sendiri. Karena itu, memotret di Paris bukan saja mewujudkan keinginan sebagai pasangan kekasih. Namun Cindy mengaku ada caranya bersama Jonathan untuk bersenang-senang bersama di kota itu.
Karena itu, Cindy-Jonathan banyak memilih bangunan dan gedung sebagai latar foto yang keren. Pemotretan yang berlangsung selama dua hari, di antaranya mengambil tempat seperti Parc de Sceaux, Trocadero, Palais du Louvre, dan Chantily. Tentu saja Menara Eiffel.
Karena sambil menikmati jalan-jalan berdua, konsep pemotretan yang dipilih Cindy-Jonathan sederhana, formal and fun. Maka, mereka meminta Henokh membidik kebersamaan dalam kesan bergantian. Saat sesi fun, pose tak terlalu harus ditata. Yang penting have fun.
Termasuk juga pemilihan busana yang mereka kenakan. Dalam tema formal and fun, pasangan yang telah berpacaran sejak 2015 itu harus berganti busana sebanyak delapan kali. Porsi busana formal dibuat lebih banyak.
Gaya formal itu di antaranya ketika mengenakan gaun dari koleksi butik milik Cindy sendiri. Itu ia pakai saat berfoto di Parc de Sceaux. Saat di Menara Eiffel, Cindy-Jonathan berganti busana dua kali. “Kebetulan saya punya persewaan gaun. Beberapa yang oke untuk kostum, jadi saya bawa sendiri yang cocok,” kata Cindy.
Untuk konsep fun, pasangan ini mengambil foto di banyak tempat yang tak perlu ditentukan dengan ribet. Kadang bisa di jalanan, di taman atau di kafe yang banyak bertebaran di Paris. Saat di tempat-tempat inilah, mereka lebih memilih menggunakan setelan santai layaknya pasangan yang sedang berlibur.
Selama menyertai Cindy-Jonathan, Henokh mengaku ikut dalam suasana formal and fun yang diciptakan keduanya. Ia tak perlu banyak mengarahkan karena pasangan ini ternyata amat paham bagaimana bisa dipotret sesuai aura prewedding impian mereka. “Mesranya alami, karena mereka memang saling jatuh cinta,” kata fotografer dari All Seasosns ini.
Ada satu pengalaman tak pernah dilupakan oleh Henokh di Paris. Tepatnya ketika melakukan pemotretan di Menara Eiffel. Tanpa rencana, pasangan ini melihat scooter yang tergeletak di jalan. Tiba-tiba, ada ide untuk menggunakan scooter tersebut sebagai pendukung dalam pemotretan.
Sayangnya, tak ada yang tahu bagaimana cara mengemudikannya. Termasuk Henokh. Akhirnya diputuskan, scooter seolah dinaiki sebentar untuk diambil gambarnya. “Pas dituntun, scooter-nya bunyi terus. Aksi mereka ini malah jadi tontonan orang banyak. Buru-buru, setelah dipotret, mereka geletakkan saja scooter itu di jalan,” papar fotografer asal Probolinggo itu.
Banyak hal manis lain. Praktis, selama pemotretan tak ada kendala. Cindy mengakui itu. Semua tim yang terlibat sangat membantu. Termasuk Novita sebagai make up artist dan Aprianty sebagai fashion stylist. Apalagi Henokh sangat sabar melayani sebegitu banyaknya keinginannya dan Jonathan untuk difoto dengan banyak polah.
fotografer yang tepat untuk diajak kerja sama. Padahal sempat ia kebingungan memilih fotografer. Cindy tahu hasil foto semua fotografer All Seasons dikenal bagus-bagus. Ketika akhirnya dipertemukan Henokh, Cindy bilang itu seperti jodoh.
Sebenarnya, Cindy tak kenal Henokh. Hanya dari melihat wajahnya dalam foto, ia memilihnya. “Sebab senyumnya paling lebar dan terlihat tulus. Memang bersamanya saya percaya. Rela saja ketika disuruh Henokh harus bangun awal jam tiga dini hari demi persiapan make up dan pemotretan yang oke. Untung Henokh dan Novita sabar dan baik banget,” kagum Cindy.
Tentang prewedding di luar negeri, Cindy menyarankan bila dilakukan di negara yang memiliki musim dingin jangan lupa penghangat tubuh seperti hot pack atau tolak angin. “Biar tubuh tetap strong, karena model baju untuk perempuan tak semua tertutup. Daripada Anda masuk angin seperti saya. Nanti prewedding bisa buyar,” kata Cindy, lalu tertawa.