Bali selalu menawan dan cocok untuk di jadikan tempat foto pre wedding. Seperti yang dilakukan oleh pasangan Davin Joshua Tandean dan Christine Anneke. Mereka memilih berbagai spot di Pulau Dewata dengan hasil yang memuaskan.
Sejak memutuskan untuk menjalin hubungan asmara pada 30 November 2019, beberapa kali Davin dan Christine menjalani long distance relationship (LDR). Davin berada di pulau Ternate dan Christine berada di Surabaya. Tetapi meskipun jarak memisahkan mereka, kedua hati mereka tetap bersatu dalam cinta.
Tidak masalah bagi Christine meskipun harus mempersiapkan segalanya sambil berjauhan. Termasuk soal doto pre wedding. Tetapi Christine sangat yakin memilih Bali sebagai lokasi yang tepat untuk foto pre wedding. Bagi Chrsitine, keindahan alam dan suasana pulau Bali sangat mendukung, “Banyak tempat yag bagus. Jadi kami bisa sekalian jalan-jalan.” kata Christine.
Selama berpacaran, hubungan asmara mereka ber dua berjalan dengan mulus. Terlebih lagi keduanya sama sama bertipe romantis. Saling memuji, saling sayang dan saling memahami. Sisi romantisme mereka semakin terlihat kuat dalam bidikan kamera Henokh Wiranegara, fotografer dari All Seasons Photo.
Meskipun Christine mempersiapkan semuanya sendirian, tetapi ia merasa sangat terbantu dengan tim dari All Seasons yang profesional. “Mulai dari marketing, stylish, fotografer, videographer, make up artist, sampai editor dan admin. Semuanya ramah dan sangat membantu.” kata perempuan 27 tahun itu.
Nuansa yang paling mereka sukai adalah Pantai Melasti. Pantai pasir putih dengan lautnya yang jernih. Menariknya, ombak di pantai tersebut tidak terlalu besar. Sehingga cocok digunakkan wisatawan untuk berenang, juga tentu saja untuk foto pre wedding.
Di pantai tersebut, kedua pasangan memakai outfit dominan warna putih. Christine memakai gaun, dan Davin memakai kemeja dan celana jeans. Henokh membidik kameranya dan mengambil latar pesona laut yang serba putih.
Meskipun senada antara warna latar dan outfit yang mereka pakai, hasil foto di Pantai Melasti itu memiliki komposisi dan perspektif yang cukup baik. Muncul bias bayangan cantik di tanah pantai yang basah. Ombaknya terlihat samar. Keduanya terlihat sangat romantis dengan background lautan yang biru dan langit yang cerah.
Pose kedua, Christine memegang punggung Davin dan menyandarkan kepala di bahu calon suaminya itu. Davin menoleh kepada Christine dan saat itulah kamera Henokh menangkapnya. Efek pantulan cahaya menjadikan warna laut membiru. Seperti hendak mengungkapkan bahwa cinta keduanya seluas lautan. Sisi romantis mereka berdua begitu kuat.
Keduanya juga memanfaatkan latar Kemilau Villa Umalas, Bali. Villa butik bernuansa hangat, berarsitektur khas Italia yang alami dan modern. Di sana terdapat tanaman hijau tropis rimbun dan tata interior bagian dalam yang elegan.
Dengan latar elegan, busana yang dikenakan mempelai berdua tampak elegan juga. Davin dengan jas hitam, sedangkan Christine dengan gaun berwarna kuning.
Davin dan Christine melanjutkan perjalanan mereka ke air terjun yang berada di bedugul. Di sana, mereka lebih santai. Momen yang menekankan kesan alami sekaligus gesture spontan yang natural. Hari kedua mereka lanjut lagi meskipun dengan kelelahan. “Persiapan sejak subuh. Kami kurang tidur. Tetapi meskipun demikian kami sangat puas dengan hasilnya.” ungkapnya.
Mereka kemudian melanjutkan pemotretan di Danau Tamblingan. Maing-masing menumpang dua perahu dan dalam satu momen saling berdekatan. Ada juga pose ketika Christine dan Davin berada di papan kayu yang menyatukan dua perahu. Tangan mereka saling menggenggam dan tatapan mereka penuh dengan cinta.
Selama proses foto pre wedding, mereka berganti latar sebanyak delapan kali. Artinya delapan kali juga mereka ganti outfit. “Sekedar berbagi tip. Kalau ingin berfoto di tempat yang sama seperti kami, bawalah pakaian cadangan. Terutama bagi cowok yang suka keringetan.” kata dia.